Sabtu, 04 Oktober 2014

Sapi Laut, Hewan Unik dari Alaska

img source :

Apa yang terbayang di benak kita tentang ‘sapi laut’? Mungkin sejenis hewan yang berperilaku atau punya ciri-ciri fisik seperti sapi. Atau, apakah sapi yang sedang berenang di laut (?) Mm, ternyata sapi laut memang ada lho. 



img source :
img source :



Sapi laut suka makan rumput laut dan alga. Mamalia laut ini berkulit sangat tebal. Sama seperti sapi darat, sapi laut pun juga memiliki beberapa jenis. Mungkin kita pernah mendengar salah satunya, yang sering disebut ikan duyung, tapi dia termasuk anggota sapi laut.

Steller's Sea Cow yang merupakan saudara dekat Dugong atau duyung (Dugong dugon) dan Manatees (Trichechus spp.) dari Ordo Sirenia, akan sedikit diulas di sini. Sapi laut jenis ini bertubuh lebih besar dari jenis yang lain, dengan panjang mencapai 8-9 meter dengan berat hingga 24.3 ton! 
Wow, bisa dibayangkan bagaimana kalau kita ada dekat sapi laut raksasa ini. 

img source :

Steller's Sea Cow hidup di laut Bering, bagian dari Samudera Pasifik di Alaska. Namun, fosil pada masa pra-sejarah menunjukkan hewan ini pernah hidup di pantai Pasifik Utara, bahkan mencapai selatan ke Jepang dan California (Amerika Serikat).

Kepalanya cukup kecil, tampak tidak seimbang dengan ukuran tubuhnya yang sangat besar. Bibir bagian atasnya sangat tebal dan besar, bahkan mulut kecilnya pun tampak berada di bawah tengkoraknya. Mulut dengan bibir ganda, tanpa gigi tapi ada semacam bulu putih setebal 38 mm yang menggantikan fungsi gigi. 

img source :

Dengan tampang yang agak malas, hewan bernama ilmiah Hydrodamalis Gigas ini merupakan herbivora jinak yang suka merumput di perairan dangkal. Berenangnya yang lambat merupakan salah satu penyebab manusia gemar memburunya. Jika sapi darat banyak dimanfaatkan tenaga, daging, susu, dan kulitnya, sebaliknya sapi laut ini diburu demi daging, kulit (untuk membuat perahu) dan lemaknya yang sangat banyak, yang dimanfaatkan sebagai pengganti mentega dan untuk minyak lampu, karena tidak mengeluarkan asap atau bau, dan dapat disimpa dalam jangka waktu lama tanpa rusak, walau dalam cuaca panas. 

img source :
Namun sayang, Steller’s Sea Cow telah dinyatakan punah pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1786 karena diburu manusia. Kita sebagai sesama makhluk harus turut menjaga adik-adiknya yang masih hidup (tak hanya sapi laut tapi juga makhluk lain yang terancam tinggal nama), supaya tidak punah seperti si kakak Steller’s Sea Cow. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar